7 pancaran sinar
Tampak di tanah
yang kotor dan berbau busuk itu. Seonggok daging hidup masih menderu – deru
bernafas. Kian hari tubuhnya kian ringkih. Long – long an jeritan hatinya tak
lagi mampu ia kendalikan. Ia bukan tawanan perang, ia bukan pula rakyat sipil
korban perang. Ia seonggok daging bernyawa yang pergi mencari hal lain dalam
sisi gelap kehidupan.
( sebuah cahaya hadir )
Develin : anak
muda.... siapakah nama mu? Langkah kan lah sepasang kaki itu mendekat pada ku.
Ke istana kasih dan sayang.
Riou : suara
siapa gerangankah itu... begitu merdu bagai lantunan doa suci para bidadari.
(terbangun dan terseok mencari arah asal suara)
Temaram cahaya itu
di tangkap oleh sepasang mata yang telah lama hanya melihat gelap. Ia
mendatangi sebuah gubuk yang bercahaya itu. Gubuk yang memancarkan kasih dan
sayang.
Riou : wahai wanita... dari
sinikah suara bidadari tadi berasal?
Develin: lihatlah wajah kuyu mu. Kau terdampar berhari – hari di
tengah kegelapan dunia. Apakah gerangan yang hendak kau cari anak muda...?
Riou : ohh bidadari dengan
panggilan apakah hamba patut memanggil anda?
Develin:apalah arti sebuah nama ketika ada begitu banyak cinta dan
kasih sayang yang ku miliki. Kan ku beri kau kasih dan sayang sebanyak bahkan
lebih dari yang kau minta. Basuhlah gurat lelah di wajah mu itu dengan
segenggam cinta. Hapus buang atau simpanlah linang berlian di pelupuk mata mu
dengan lambaian kasih. Aku.... Develin... pemberi cinta kasih dan sayang...
( cahaya hilang meninggalkan riou yang kebingungan )
Riou : develin....
develin.... ohh wanita bersuara bidadari kemanakah hendak kau bawa cinta dan
kasih mu yang sebesar dunia itu selain pada jiwaku?? Tak kau lihatkah aku kini
rapuh dan renta. Aku butuh kasih dan sayang mu untuk membelai ku di malam
badai. Untuk mendekap ku di siang yang terik. Ohh develin,,,
(datang cahaya dari sisi lain panggung )
Melati : HAHAHAHAHAHA wahai
lelaki kecil apa yang kau lakukan dengan tubuh renta mu itu di tengah kegelapan
dunia?? Kembalilah ke dunia yang cerah... dan mandikan tubuh busuk mu itu
dengan wangi – wangi an bunga.
Riou : tidak nyonya aku
tidak akan bisa kembali ke dunia yang cerah seperti sedia kala.. tidak
sebelum...
Melati : kenapa tidak? Heh?
Apa kau tersesat dan tak tahu arah jalan pulang? Heh? Kau fikir kau penyanyi syair
– syair galau itu?
Riou : bukan nyonya bukan
itu maksud hamba... hamba hanya... hamba hanya belum menemukan sisi lain dari
diri hamba... hamba pergi ke dunia yang cerah, namun hamba nampak seperti
selembar tisu yang terbang di bawa angin,melangkah kemana kaki membawa,bernafas
karena tuhan masih memberi dan hamba rapuh nyonya. Hamba rapuh karena hamba tak
tahu jiwa apakah yang tumbuh di tubuh kecil nan lemah ini?
Melati : hay lelaki kecil,dalam
diri setiap orang itu ada jiwa pemimpin. Aku rasa kau pantas berjalan dengan
dada membusung. Langkah yang tegap baju yang berat akan lambang kebanggaan dan
kehormatan. Cobalah menjadi prajurit sama seperti ayahku paman2 ku saudara2 ku
dan juga kekasih abadi ku. Jadilah jiwa pemimpin lelaki kecil. Tak peduli seberapa
kecil dirimu tidak boleh ada yang menindas mu.
Riou : tapi nyonya...
aku.....
Melati : bangkitkan jiwa
pemimpin mu... maka kau akan tahu kemana arah mu bernafas.
(melati pergi sambil mengembangkan payungnya )
Riou : kenapa semua orang
meninggalkan aku?? Apakah mereka tidak mau mendengar suara hamba sahaya macam
diriku. Sehina inikah aku dimata mereka? Tuhan!!!! Dunia ini terlalu hitam dan
putih untuk ku...
(ada suara orang menendang kaleng )
Lintang: Arghhhh berisik..... apa sih yang kamu lakukan? Merutuki
Tuhan? Tidak cukup bersyukurkah kamu dia telah memberikan mu hidup? Masih mau
meminta apalagi kamu darinya?? Ha?? Minta kaya? Minta pintar? Minta ganteng?
Minta istri? Semua bisa kau minta pada setiap daging bernyawa yang sehari- hari
kau temui di pinggir2 jalan. Tapi coba kau minta hidup? Mau minta pada siapa
kau ?
Riou : sebenarnya tempat
apa ini? Aku telah bertemu wanita bidadari ku tapi ia lantas pergi. Aku juga
bertemu seorang nyonya tapi ia pun tak tampak tinggal. Dan sekarang, siapa
dirimu? Apa kau hadir hanya untuk pergi pula?
Lintang: hay bung... santailah... kau minta apa? Warna baru? Agar
hidup ini tak terlalu hitam dan putih?. Kami sudah menjadi perantara antara kau
dan tuhan. Kami datang.. mengusik jiwa mu. Mengenalkan warna2 baru. Bukalah sepasang
mata sipit itu. Aku yakin walau mata itu hanya nampak seperti sebuah garis
namun sepasang mata itu mampu melihat kebesaranNya.
(lintang pergi dengan langkah onarnya)
Riou : lagi – lagi pergi...
lama – lama aku pun jenuh hanya berdiri di sepetak tanah ini menanti seseorang
datang berbicara dengan tema yang berbeda – beda lalu melepas mereka pergi
sebelum aku sanggup merelakan... tuhan apakah aku ini halte bus yang sekedar
ada untuk hilir dan mudik orang2 disini. Atau aku tempat sampah tempat membuang
semua keluh kesah dan amarah? Ahh tuhan aku lelah merasa lelah.
Benita : lelah.... tak
tergambar di dahi mu kau lelah.
Riou : mohon jangan datang
pada ku jika kau akan pergi lagi.
Benita :memang apa yang kau
cari disini??
Riou : aku berdoa pada
tuhan ku agar aku dapat mencari sisi lain di hidupku, aku ingin mengorek
jiwaku.
Benita : sudah ketemu?
Riou :belum...
Benita : lalu kenapa kau mengganti doa mu?
Riou : karena aku lelah...
Benita : sudah berusaha
maksimal?
Riou : aku sudah pasrah...
Benita : pasrah dengan hal
yang sedikitpun tak kamu usahakan? Kasian.... malang sangat hidup kau orang.
Hey kawan... usahakanlah apa yang ada di raga mu dan melekat di jiwa mu. Berdoa
dan berusaha, yang penting itu hasrat bukan bakat. Ingat.. U S A H A!!!!
Eriza : usaha bro usaha,,,
jadi wirausaha wkwkwkwk
Riou : kamu siapa?
Eriza : aku keberanian yang
akan membawa langkah nyata mu dalam berusaha. Aku hal kecil yang berdampak
besar. Aku selalu yakin akan diriku sendiri dan aku harus berani berusaha
memuaskan setiap hasrat yang mengoyak jiwa.
Riou : tunggu kalian semua
nampak seprti potongan kenyataan yang selalu berkesinambungan. Aku tak mengerti
tapi aku mulai menebak dan menerka – nerka.
Cahaya perlahan mulai menerangi tanah kotor dan bau itu. Tercium
aroma kebaikan menyesakkan hidung dan rongga dada. Membasahi rasa dahaga akan
kebahagiaan.
Roma : selamat datang riou
di dunia hitam... apakah kamu menikmati perjalanan mu? Sudah bertemu teman –
teman mu?
Riou : ahh apakah anda juga
bersama mereka?
Roma : nama ku roma... aku
pintu gerbang menuju dunia yang saat ini kau tinggali. Ini semestinya bukanlah
dunia hitam. Ini adalah dunia kecil mu. Tempat bermain mu di masa kecil. Kau
menghabiskan berjam2 di balik slimut dan di atas tumpukan kasur untuk bermain
disini. Dulu... kau sangat bahagia bermain bersama teman2 mu.
Develin,Melati,Lintang,Benita,Eriza dan aku selalu mengantar mu pulang dan
menjemput mu datang.
Riou : aku aku aku belum
mengerti roma. Jika dahulu raga ku kerap hadir da pergi di tempat ini. Lalu
kemanakah jiwa ku melangkah belakangan. Saat aku merasa jatuh dan hilang.
Kenapa aku tak ada disini?
Roma : riou ... ingatlah
dengan mesin kepala yang setiap saat bekerja di kepalamu itu. Apakah belakangan
hati mu memberontak?
Riou : ya...
Roma :apakah belakangan
mesin kepala mu itu terus bekerja keras?.
Riou : ya...
Roma : tapi kau tak
menghiraukan.
Riou : ya... (menjerit dan
menangis)
Roma : kami selalu mencoba
agar kau mau kembali kemari. Bermain dengan teman2 mu dan memberikan nasihat
tentang kerasnya kehidupan. Kami... mencoba mengembalikan kamu seperti apa yang
telah jadi kamu. Tapi kau begitu tergiur dengan kenikmatan hidup sesaat yang di
jalani tema2 mu. Kau membuat kami bukan apa2 lagi dihidup mu. Kembalilah
riou... kembalilah kau menjadi aoa yang sestinya drimu.
Riou : aku menyesal... tak
seharusnya aku meninggalkan kalian. Seharusnya aku mendengarkan kalian, Hati
kecil ku.....
Develin: ku beri kau seluruh cinta
kasih dan sayang untuk mengasihi dirimu keluarga mu teman2 mu kekasih abadi mu
dan mengasihi seluruh umat ciptaan Nya.
Melati : ku beri kau jiwa kepemimpinan. Untu memimpin hati mu agar ia tahu
kemana arah ia bernafas. Agar kau mampu membela kebenaran dan melindungi rakyat
kecil.
Lintang: ku ajarkan kau tentang
bersyukur agar kau berhenti mengeluh dan mulai menjalani hidup penuh sukacita
akan segala yang telah di beri oleh yang maha kuasa. Bersyukurlah dan
berbahagialah.... riou.. hidup terlalu pendek untuk terus mengeluh.
Benita : ku ajarkan kau untuk selalu berusaha... jangan pernah menyerah.
Gagal adalah sebuah rambu bahwa kau hampir mencapai kesuksesan. Hanya perlu
terus mencoba. Setiap kegagalan adalah petunjuk sampai pada level mana kamu.
Dan setiap kali kamu terus mencoba dan terus bangkit dari gagal mu, itu adalah
pendekat antara kamu dan kesuksesan.
Eriza : aku berikan keberanian di dalam hati mu. Agar kau tak takut
gagar. Agar kau tak takut mencoba lagi. Keberanian dan usaha sudah selayaknya
berdampingan. Beranilah melawan kebathilan dan membela kebenaran. Bravo riou...
Roma :
nah riou kau sudah mendapat bekal yang lebih dari cukup untuk kau bawa kembali
ke dalam dunia nyata mu. Pulanglah membawa kasih sayang, jiwa kepemimpinan,
syukur, usaha dan keberanian.
Riou :
terimakasih... terimakash atas ilmu yang telah kalian berikan aku tidak akan
pernah lupa betapa aku memiliki kalian di dalam hati kecilku. Akan ku bawa
kalian kemana kaki berpijak. Aku akan kembali membawa kasih sayang, jiwa
pemimpin, syukur, usaha dan keberanian. Dan aku
akan memadukan mereka dengan apa yang telah terlahir bersama ku. Jiwa
yang patuh dan menghormati.
*TAMAT *
Komentar
Posting Komentar