Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Hitam dan Tercemar

  ' Like living in the dream.' Kabut menyelimuti langit pukul 05.30 pagi. Benda tak padat, yang tak bisa digenggam itu menelisik anggun di antara pepohonan, membuat beberapa dahan ketutupan. Seperti di dalam lukisan, kabut itu turun dari langit, ke sela sela pohon, hingga berbaur dengan orang-orang di atas tanah. Kabut datang bersama hawa dingin yang mengungkung sekujur tubuh. Seolah es yang membekukan kulit bagian luar, mendekap kuat tapi tak menghangatkan. Meski dingin menerjang, udara pagi di pegunungan tetap menawan paru paru yang penuh kepulan asap kendaraan dan tembakau bakar. Katlya duduk di pembatas jalan, merapatkan jaket yang dikenakan. Hidungnya memerah dan berlendir, pipinya dingin tapi kenyal seperti kue mochi di dalam freezer. Ia menggosokkan telapak tangannya mencari kehangatan. Seperti naga kehilangan daya, nafasnya menyemburkan asap tanpa api. "Kenapa mbak motornya? Mogok?," seorang pria paruh baya dengan celana pendek dan celurit menghampiri Katlya.

Falling in Love with Wira Setianagara

Gambar
sebuah inspirasi yang terkesan dipaksakan. muncul dari perintah seorang instruktur. bukan... dia bukan instruktur senam. bukan juga instruktur yoga. dia hanya mahluk biasa keturunan adam yang hidup bergaji rupiah. dia seorang instruktur training ict. dimana aku terjebak di dalamnya karena keharusan  untuk selembar sertifikat. yang mana selembar itu pun untuk menebus selembar yang lainnya. perut ku masih kosong dan begitu juga pikiran ku. tapi aku tidak ingin menodai blogku dengan hal-hal konyol yang bukan celoteh ku. lalu aku teringat dengan dendang romantis milik @wiranagara berjudul sebab aku mencintai mu   http://www.wiranagara.id/2014/09/sebab-aku-mencintaimu.html   jujur aku tidak terlalu mengenal siapa itu wira nagara hingga postingan ini memacu aku untuk menulis namanya di kolom google.com. yang pasti aku sangat suka sajaknya mengenai sebab aku mencintai mu.  sumber : http://websta.me/p/1186864506068478081_247638785 itu adalah salah satu foto yang aku curi dari in
Apa salahnya punya mata? Meski ia hantarkan luka Apa salahnya punya hati? Meski tak selalu bahagiakan diri Apa salahnya jatuh cinta? Meski ujungnya tak bersama Tidak ada yang salah jika aku menyukaimu Bukan hal yang salah juga jika kau menyukainya Sama halnya jika aku mendambakan pujangga Kaupun berhak mendambakan sesiapa saja Tidak heran jika kaupun menginginkannya Parasnya indah khas nirwana Polah tingkahnya anggun bak putri raja Bidadari surga yang lahir di dunia Sama sepertimu ia begitu istimewa Sempurna dimata ku yang hina Terimakasih pernah mengijinkan ku jatuh cinta Terimakasih pernah hadir sebagai sosok hampa Yang ajarkan tentang cinta surga