Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Hitam dan Tercemar

  ' Like living in the dream.' Kabut menyelimuti langit pukul 05.30 pagi. Benda tak padat, yang tak bisa digenggam itu menelisik anggun di antara pepohonan, membuat beberapa dahan ketutupan. Seperti di dalam lukisan, kabut itu turun dari langit, ke sela sela pohon, hingga berbaur dengan orang-orang di atas tanah. Kabut datang bersama hawa dingin yang mengungkung sekujur tubuh. Seolah es yang membekukan kulit bagian luar, mendekap kuat tapi tak menghangatkan. Meski dingin menerjang, udara pagi di pegunungan tetap menawan paru paru yang penuh kepulan asap kendaraan dan tembakau bakar. Katlya duduk di pembatas jalan, merapatkan jaket yang dikenakan. Hidungnya memerah dan berlendir, pipinya dingin tapi kenyal seperti kue mochi di dalam freezer. Ia menggosokkan telapak tangannya mencari kehangatan. Seperti naga kehilangan daya, nafasnya menyemburkan asap tanpa api. "Kenapa mbak motornya? Mogok?," seorang pria paruh baya dengan celana pendek dan celurit menghampiri Katlya.

Tiada Nama mu dalam Sajak ku

Kepada Tuan Sungguh hati ini terasa bimbang Badai perasaan tak kunjung padam Harapku tak kesampaian Ingin ku memuja mu bak purnama Menyanjung bagai berlian Menjunjung tinggi derajatmu dalam singgasana hatiku Namun apalah dayaku Tuan Aku boleh tak goyah bagai ombak menerpa karang Tapi atas perasaan ku padamu Tuan Sungguh tiada kuasa aku mampu menghadapinya Saat ku letakkan perasaan ini dalam dalam Ia justru kadang merenggut jantungku Memutar otakku Maafkan aku Tuan Ingin ku mencintai mu bagai malam kepada siang Namun aku tak seindah langit Hanya rasaku padamu yang mengangkasa Tapi kebodohan diriku tak bisa dinyana Harapku dapat menghamba pada cinta tanpa mengharap akan singgasana Namun sekali lagi bodohku tak dapat dinyana Maka aku putuskan Untuk melepasmu pada bait bait doaku Membiarkanmu mengangkasa bersama angin malam Membumi seperti sinar matahari Menyergap pori poriku dengan kehangatan tanpan harapan dapat menggenggam Agar rasaku tak jadi beban untukmu Tua

Travelsize of my lyf

Hari ini, aku berkunjung ke sebuah pameran sketsa. Tangan ku melirik ke pergelangan tangan, tempat sebuah jam berwarna hitam, dengan motif galaxy bertelekkan. Pukul 20:00 WIB, bagi beberapa orang, malam sudah mulai merajai waktu. Namun, aku melihat beberapa anak-anak berlarian di sekitar panggung. Pameran ini baru akan dibuka, para seniman, kurator dan penikmat seni berkumpul disekitar panggung, mendengarkan sambutan yang sarat akan istilah seni. Aku bahkan tidak mengerti apa itu garis grafik, atau bagaimana sketsa teknologi digital dan imaginasi bisa bekerjasama dalam menghasilkan sebuah karya seni. Dua orang anak laki-laki tersebut saling mengejar satu sama lain. Masa bodoh dengan pria paruh baya, dengan rambut penuh uban, gigi ompong dan badan kurus yang tengah memberikan apresiasi pada para seniman di kursi penonton.  Aku lupa bagaimana waktu berputar, hingga akhirnya ruang pameran itu terbuka. Tapi hidup memang selalu punya kejutan, jika kita mau menyadarinya. Bersama dengan

Halwa si ojek cinta

Gambar
"gua pergi dulu ya" "mau kemana?" "mau ngejemput pacar orang." Terang Halwa sambil lalu. Dengan tergesa-gesa ia mengenakan flat shoes birunya, dengan tas ransel yang masih menggantung sebelah. Setengah berlari ia turun menuju parkiran, mencari beat warna hitam yang ia pinjam dari seniornya di ekskul teater. Dua menit kemudian Halwa kembali muncul di depan ruang siar. Dengan nafas yang terengah-engah, dia masuk sambil melepas sepatu asal. "kunci motor gua mana ya chik." Aku sedikit melirik padanya yang sibuk menelanjangi meja komputer penyiar. Tak lama tangannya menyentuh kunci motor tanpa gantungan di sebelah monitor komputer. Aku diam saja melihat tingkah paniknya. "aku pergi ya gaes." Halwa melambai asal pada mahluk yang tersisa di ruang siaran. Setelahnya dia menghilang, pergi dengan pacar orang. .... "chik, temen gua putus sama pacarnya gara-gara gua." Kalimat tersebut menjadi pembuka, sebuah cerita

Dari UMKM Untuk Milenial

Gambar
Dinas Koperasi dan UMKM DIY , menggandeng para pelaku UMKM yang dekat dengan milenial. baik dari produk yang dipasarkan, maupun cara penjualannya, ditargetkan untuk mudah dijangkau oleh kaum milenial. Sebut saja dari ranah kuliner, diantara beragam produk makanan kekinian yang ditampilkan, memang digandrungi generasi muda. Hadir juga produk-produk konvensional yang diolah sedemikian rupa, sehingga menarik untuk berbagai kalangan. Misalkan, salah satunya adalah produk jamur krispi milik ibu Lestari. jamur yang disajikan, merupakan hasil budidaya miliknya sendiri. Selama beberapa tahun menjalankan usahanya, 'krispi jamur tiram butari' sudah berhasil dipasarkan di berbagai toko oleh-oleh yang ada di Yogyakarta. Pada gelar produk UMKM yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM DIY, bu Tari mengeluarkan versi baru dari jamur krispi olahannya. merk yang digunakan juga berubah menjadi Sehi jamur tiram. dengan kemasan yang lebih kekinian dan mudah dibawa kemana-mana,  cemila

PENGEN DISAYANG TAPI OGAH PACARAN

Gambar
sumber : https://farm5.staticflickr.com/4718/39266356404_cc602e4442_b.jpg “Berada dalam posisi yang pengen di sayang, di perhatiin, tapi males pacaran.” “Pengen disayang, tapi males terjebak dalam drama – drama pacaran.” Hayo ngaku, siapa yang pernah update status kaya gitu, atau mungkin pernah ngalamin kondisi semacam itu?. Angkat tangannya ayo ayo... sejatinya setiap manusia memiliki hak atau kebebasan dalam berpendapat atau berekspresi sih ya. Kita juga tidak akan pernah tahu, apa sih penyebab bisa mengalami kondisi semacam itu?. Pernah terluka atas hubugan yang telah lalu? Belum bisa move on? Atau jangan – jangan karena takut berkomitmen? Well, ini hanya sekedar tanggapan saya. Jadi menurut kamu? Pacaran itu apa sih? Apakah hanya sebuah hubungan antara laki – laki dan perempuan yang saling suka, jalan bareng, berantem, berantem, berantem lagi, berantem terus, dan berakhir begitu saja. Kalau aku sendiri sih, ‘Big No’. Pacaran dimata aku bukan sekedar istila

KKN (Kisah Kasih Nyata), Mitos atau Fakta ?

Gambar
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu tugas intra kulikuler yang diberikan kampus atau perguruan tinggi kepada mahasiswa/i sebagai salah satu syarat kelulusan. Program KKN ini biasanya dilaksanakan dengan membagi mahasiswa dari berbagai program studi dan fakultas yang berbeda ke dalam satu kelompok secara acak. Dalam satu kelompok bisa terdiri dari 10 hingga 20 mahasiswa/i. Kemudian diterjunkan ke dalam satu wilayah seperti dusun atau desa, mulai dari wilayah terpencil hingga wilayah perkotaan. Tergantung kepada kebijakan kampus. Terlepas dari kebutuhan KKN sebagai satu syarat kelulusan dari pendidikan di bangku Universitas, ada banyak mitos yang melingkupi mahasiswa KKN. Mulai dari posko KKN yang horor, atau daerah KKN yang terpencil, Konflik dengan teman seposko hingga yang paling santer dibicarakan generasi milenial 'Cinta Lokasi'. Apakah cinta lokasi dalam KKN hanyalah mitos layaknya kuda bercula, atau air terjun tempat mandi bidadari? ataukah memang benar adany

Insomnia

Malam semakin larut oh bukan, pagi sebentar lagi datang. Ku dengar matahari mulai berjalan menuju langit kota kita. Sementara aku disini, secara sepihak merindukan mu. Menghabiskan malam dengan menatapi potret mu di langit langit kamar. Menyumpal kenangan akan suara hangat mu dengan sebuah lagu berjudul Rumah. Lagu itu mengatakan bahwa kau akan pulang. Jarimu akan mengisi sela jari ku yang hampa. Bibir mu  akan mengisi kening ku yang kering. Aroma tubuh mu akan mendekap ku. Membebat hidungku dengan aroma kerinduan yang lama aku dambakan. Sayangnya, aku tahu betul, bagaimana lagu itu membohongi ku. Bertahun-tahun, ribuan kali aku dengarkan, jutaan kali aku senandungkan. Tidak sesentipun bagian tubuh mu muncul di hadapan ku. Mataku menatap potret wajah mu yang memakai topi berbentuk kepala anjing. Kau tersenyum lebar, mata mu berbinar. Aku duduk disebelahmu, mengenakan topi berbentuk kepala panda, mengabadikan momen kita. Tiba-tiba muncul hujan deras dihatiku beserta badai besar yan